Dinasti Saxon: Awal Monarki Inggris Pasca Invasi Norman

Dinasti Saxon: Awal Monarki Inggris Pasca Invasi Norman – Dinasti Saxon merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah panjang monarki Inggris. Sebelum datangnya invasi Norman pada abad ke-11, kerajaan Inggris telah berada di bawah pengaruh para penguasa Saxon, yang berperan besar dalam membentuk fondasi pemerintahan, budaya, hingga sistem hukum yang kelak diwariskan kepada monarki Inggris modern. Meski akhirnya kekuasaan Saxon runtuh setelah invasi Norman tahun 1066, warisan mereka masih bisa dilihat dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Inggris.

Untuk memahami lebih jauh, kita perlu menelusuri bagaimana asal-usul Dinasti Saxon, peran raja-raja pentingnya, hingga bagaimana peralihan kekuasaan ke tangan bangsa Norman mengubah wajah Inggris selamanya.


Asal Usul dan Kebangkitan Dinasti Saxon

Bangsa Saxon berasal dari kelompok suku Jermanik yang bermigrasi ke Britania pada abad ke-5, setelah mundurnya kekuasaan Romawi di pulau tersebut. Bersama dengan suku Anglia dan Jute, mereka mendirikan sejumlah kerajaan kecil yang dikenal dengan sebutan Heptarki Anglo-Saxon. Tujuh kerajaan utama ini meliputi Wessex, Mercia, Northumbria, Kent, Essex, Sussex, dan East Anglia.

Dari berbagai kerajaan tersebut, Wessex muncul sebagai kekuatan dominan, terutama pada abad ke-9 di bawah kepemimpinan Raja Alfred the Great. Alfred dikenal sebagai raja yang tidak hanya ahli dalam strategi militer untuk melawan serangan Viking, tetapi juga seorang pembaharu pendidikan dan hukum. Dialah yang meletakkan dasar bagi terbentuknya kerajaan Inggris yang bersatu.

Ketika kerajaan-kerajaan kecil mulai bergabung di bawah Wessex, Dinasti Saxon pun memegang peranan sentral. Raja-raja Saxon mulai menggunakan gelar “King of the English” yang menandakan adanya penyatuan politik dan identitas bangsa.


Raja-Raja Penting Dinasti Saxon

Beberapa raja dari Dinasti Saxon memiliki peran yang begitu besar dalam membentuk sejarah Inggris.

Alfred the Great (871–899)

Alfred merupakan raja yang paling terkenal dari Wessex. Ia berhasil mempertahankan wilayahnya dari serangan bangsa Viking yang terus mengancam Inggris pada masa itu. Selain sebagai pemimpin perang, Alfred juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap pendidikan. Ia mendirikan sekolah, mendorong penerjemahan karya-karya penting ke dalam bahasa Inggris Kuno, serta memperkuat sistem hukum kerajaan.

Edward the Elder (899–924)

Putra Alfred the Great ini melanjutkan perjuangan ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaan Saxon. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan semakin terintegrasi dan memperkuat dominasi Wessex atas kerajaan-kerajaan lain.

Æthelstan (924–939)

Sering disebut sebagai raja pertama Inggris yang sesungguhnya, Æthelstan berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Inggris. Ia mengalahkan berbagai kerajaan kecil yang tersisa dan memperkuat hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Edward the Confessor (1042–1066)

Edward the Confessor menjadi raja terakhir dari Dinasti Saxon sebelum Invasi Norman. Ia dikenal religius dan mendirikan Westminster Abbey, yang hingga kini menjadi pusat upacara monarki Inggris. Namun, wafatnya Edward tanpa keturunan memicu perebutan takhta yang berujung pada jatuhnya kekuasaan Saxon.


Invasi Norman dan Akhir Kekuasaan Saxon

Titik balik sejarah Inggris terjadi pada tahun 1066, ketika Raja Edward the Confessor wafat. Karena tidak memiliki keturunan langsung, takhta diperebutkan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah Harold Godwinson, bangsawan kuat Inggris yang akhirnya dinobatkan sebagai raja. Namun, pengangkatan Harold ditentang oleh William, Duke of Normandy, yang mengklaim bahwa Edward sebelumnya telah menjanjikan takhta kepadanya.

Konflik ini berujung pada Pertempuran Hastings pada 14 Oktober 1066. Dalam pertempuran tersebut, pasukan William berhasil mengalahkan Harold yang tewas terkena panah di matanya. Kemenangan ini menandai dimulainya kekuasaan Norman di Inggris dengan William yang kemudian dikenal sebagai William the Conqueror.

Sejak saat itu, Dinasti Saxon pun runtuh, digantikan oleh Dinasti Norman yang membawa perubahan besar pada struktur politik, hukum, bahasa, dan budaya Inggris.


Warisan Dinasti Saxon dalam Sejarah Inggris

Meskipun kekuasaan mereka berakhir setelah invasi Norman, Dinasti Saxon meninggalkan warisan yang sangat penting:

  1. Penyatuan Kerajaan Inggris
    Raja-raja Saxon, khususnya Æthelstan, berperan dalam menyatukan berbagai kerajaan kecil di Britania menjadi satu kesatuan politik yang lebih solid.

  2. Sistem Hukum dan Pemerintahan
    Alfred the Great dan penerusnya memperkenalkan hukum tertulis yang menjadi dasar bagi perkembangan hukum Inggris. Sistem pemerintahan berbasis wilayah juga diperkenalkan pada masa ini.

  3. Bahasa dan Budaya
    Bahasa Inggris Kuno yang digunakan pada masa Saxon menjadi akar dari bahasa Inggris modern. Selain itu, karya sastra seperti Beowulf lahir pada masa ini.

  4. Tradisi Religius dan Arsitektur
    Pembangunan gereja-gereja dan pengaruh kekristenan pada masa Saxon menjadi dasar perkembangan arsitektur religius Inggris, yang dilanjutkan pada era Norman.

  5. Identitas Nasional Awal
    Konsep “Englishness” atau identitas sebagai bangsa Inggris mulai terbentuk pada era Saxon, sebelum kemudian bercampur dengan pengaruh Norman dan bangsa lain.


Kesimpulan

Dinasti Saxon memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Inggris. Dari asal-usulnya sebagai suku Jermanik hingga menjadi penguasa utama Britania, mereka berhasil meletakkan dasar bagi terbentuknya monarki Inggris. Raja-raja seperti Alfred the Great dan Æthelstan tidak hanya mempertahankan wilayahnya dari ancaman luar, tetapi juga menciptakan fondasi pemerintahan, hukum, dan budaya yang masih berpengaruh hingga kini.

Meski akhirnya kekuasaan mereka runtuh setelah Invasi Norman tahun 1066, warisan Dinasti Saxon tidak bisa diabaikan. Dari sistem hukum, tradisi budaya, hingga identitas nasional Inggris, semua berakar pada era kejayaan Saxon. Dengan demikian, Dinasti Saxon bukan hanya bagian dari sejarah yang terlupakan, tetapi merupakan fondasi awal yang membentuk Inggris sebagai sebuah kerajaan yang kuat dan berpengaruh di dunia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top